Efek Kedalaman Pelat Tembaga Pada Perkerasan Aspal Terhadap Temperatur Lempeng Dan Daya Listrik Yang Diperoleh Oleh Generator Termoelektrik
Abstract
Radiasi matahari dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik menggunakan termoelektrik generator. Termoelektrik generator merupakan sebuah semikonduktor tipe-p dan tipe-n akan mengubah panas pada radiasi matahari menjadi energi listrik. Pada penelitian ini untuk mengumpulkan panas matahari digunakanlah aspal jalan sebagai penyerap panas. Panas aspal akan dihantarkan menuju sisi termoelektrik generator dengan menggunakan pelat tembaga. Pada penelitian ini pelat tembaga ditanamkan didalam aspal dengan variasi ketinggian berbeda, yaitu 2 cm, 4 cm dan 6 cm dari permukaan aspal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur hot side pada tembaga dengan kedalaman 2 cm lebih cepat menyerap panas karena lebih dekat dengan permukaan aspal. Pada saat nilai radiasi matahari paling tinggi yaitu 987 W/m saat jam 12.00 , temperatur hot side juga mengalami suhu paling puncak yaitu 38.1 ˚C. Sedangkan temperatur puncak yang terdapat pada pelat dengan kedalaman 4 cm yaitu pada jam 14.30 sebesar 37.6 ˚C dan untuk pelat kedalaman 6 cm suhu puncaknya yaitu 37.9 ˚C pada saat jam 15.00. Pelat dengan kedalaman 2 cm dapat menghasilkan daya yang lebih besar dibandingkan pada pelat kedalaman 4 cm dan 6 cm. Hal ini terjadi karena panas yang diterima pelat kedalaman 4 cm dan 6 cm lebih lambat dibandingkan dengan pelat dengan kedalaman 2 cm. Sehingga pelat dengan kedalaman 2 cm menghasilkan daya listrik yang lebih besar pada temperatur lempeng yang lebih tinggi.
Kata kunci : Termoelektrik Generator, Radiasi Matahari, alternatif.
Full Text:
PDFReferences
Chandra, S. Sunarno, H dan indarto, B. 2017. Generator Termoelektrik Untuk Pengisian Aki. Institut Teknologi Surabaya, Surabaya. Volume 13, Nomor 2
Chen. JQ, Wang. H, Zhu. HZ. Analytical approach for evaluating temperature field of thermal modified asphalt pavement and urban heat island effect. Appl Therm Eng 2017;113:739–48.
Hamdi, S. 2014. Mengenal Lama Penyinaran Matahari Sebagai Salah Satu Parameter Klimatologi. LAPAN
Dessouky, S. 2017. Harvesting of Thermoelectric Energy From Asphalt Pavements. University of Texas at San Antonio
Duarte, F. dan Ferreira, A. 2017. Energy Harvesting On Road Pavements. State of Art 169, 79-90.
Jiang, W. Yuan, D. Xu, S. Hu, H. dan Sha, A. 2017. Eneryi Harvesting From Asphalt Pavement Using Thermoelectric Tecnology. 205, 941-950.
Kang-Won W, Correia AJ. A pilot study for investigation of novel methods to harvest solar energy from asphalt pavements. Goyang City (South Korea): Korea Institute of Construction Technology (KICT); 2010.
Khaligh A, Onar OC. Energy Harvesting: solar, wind, and ocean energy conversion systems. Boca Raton (FL, USA): CRC Press Inc; 2010.
Kisgyorgy, L. Plesz, B. 2015. Thermal Energy Of Asphalt Pavements Using Thermoelectric. 54, 23-35.
Motamed A, Bahia HU. Incorporating temperature into the constitutive equation for plastic deformation in asphalt binders. Constr Build Mater 2012;29:647–58.
Schreier M, Roschewsky N, Dobler E, Meyer S, Huebl H, Gross R, Goennenwein STB. Current heating induced spin seebeck effect. Appl Phys Lett 2013;103(24):1–5.
TNO. SolaRoad: paving the way to the roads of the future. https://www.tno.nl/media/4574/solaroadtechnology.pdf [accessed February 6, 2017].
Xiong HC, Wang LB. Piezoelectric energy harvester for public roadway: on-site installation and evaluation. Appl Energy 2016;174:101–7.
DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jst.v21.n1.p8-12
Copyright (c) 2024 satria satria lanuri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.