ANALISIS SINYAL GANGGUAN PADA DATA ELEKTROMAGNETIK
Abstract
Penelitian menggunakan metode elektromagnetik banyak digunakan dalam eksplorasi di lapangan, salah satunya dalam penerapan metode berfrekuensi rendah yang dipancarkan oleh transmitter dari Australia yaitu Very Low Frequency Electromagnetic (VLF-EM). Data elektromagnetik yang direkam berupa inphase, quadrature, t-field, dan tilt. Data inphase merupakan angka real yang diperoleh dari perekaman data VLF-EM di lapangan. Sedangkan quadrature merupakan angka imajiner. Kedua data ini saling berhubungan untuk menampilkan anomali yang ada. Keduanya bermanfaat untuk menentukan letak daerah yang memiliki nilai resistivitas lebih tinggi maupun lebih rendah dari daerah di sekelilingnya. Akan tetapi, hasil perekaman data di lapangan sering kali bercampur dengan sinyal gangguan berupa noise dari sumber lain yang ada di sekitar obyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar sinyal gangguan pada data elektromagnetik hasil perekaman di lapangan terhadap tampilan anomali yang diperoleh. Adapun metode yang digunakan adalah dengan menguraikan sinyal-sinyal hasil perekaman data di lapangan. Setelah melakukan pengolahan terhadap tiga titik obyek di lapangan, diperoleh bahwa sinyal gangguan dapat diminimalisir dengan cara mengambil beberapa hasil grafik sinusoidal yang mencerminkan kestabilan bentuk gelombang dan membuang sinyal berupa tampilan grafik yang tidak beraturan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Effendi, R., S. Syamsudin, W.S. Sinambela, 2017. Soemarto. Medan Elektromagnetika Terapan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Maulidina, M.. 2017. Analisis Hasil Filtering Karous-Hjelt Berdasarkan Beda Spasi Dalam Penggambaran Struktur Bawah Permukaan Tanah. Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK) vol 3 no 1.
Maulidina. 2019. Analisis Hasil Inversi 2D VLF Berdasarkan Variasi Spasi. In Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi III. Universitas Brawijaya Malang, 2019.
Santos, F. A. Monteiro, A. Mateus, J. Figueiras, dan M. A. Gonçalves. 2006. Mapping groundwater contamination around a landfill facility using the VLF-EM method — A case study. J. Appl. Geophys., vol. 60, no. 2, pp. 115–125.
Sharma, S. P., dan Anand Singh. 2016. Advancement in 2D interpretation approach in very low frequency electromagnetic measurements. In 23rd Electromagnetic Induction in the Earth Workshop. Chiang Mai, Thailand, 2016.
Singh, A. dan S. P. Sharma. 2015. Fast imaging of subsurface conductors using very low frequency electromagnetic data. Geophysical Prospecting, vol. 63, no. 6, pp. 1355-1370.
Sungkono, A.S. Bahri, dan B.J. Santosa. 2015. Application of Multivariate EMD to Improve Quality VLF-EM Data: Synthetic and Fields Data. Applied Mechanics and Materials vol. 771, pp. 170-173.
Sungkono, A.S. Bahri, D.D. Warnana, F.A. Santos, dan B.J. Santosa. 2014. Fast, simultaneous and robust VLF-EM data denoising and reconstruction via multivariate empirical mode decomposition. Computers and Geosciences, vol. 67, pp. 125-138.
Wijayanto, T., B. J. Santosa, D. D. Warnana, dan A. D. Candra. 2015. Penerapan Metode Very Low Frequency Electromagnet (VLF-EM) untuk Menafsirkan Bidang Longsoran, Studi Kasus Desa Jombok, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, vol. 16 no. 3.
Zuhdi, M., M. E. Armanto, D. Setiabudidaya, Ngudiantoro, dan Sungkono. 2019. Exploring Peat Thickness Variability Using VLF Method. Journal of Ecological Engineering, vol. 20, issue 5, pp 142-148.
DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jst.v21.n1.p19-24
Copyright (c) 2024 Miftakhul Maulidina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.