PENGENDALIAN KEBISINGAN DENGAN METODE CONCEPTUAL MODEL DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. TUNGGAL PERKASA PLANTATIONS

Aryo Sasmita, Jecky Asmura, Nandia Rian Ambarwati

Abstract


Untuk menunjang proses produksi guna memenuhi tuntutan peningkatan produktivitas,maka pabrik kelapa sawit telah menerapkan sistem mekanisasi pada alat dan mesin industri pengolahan buah sawit. Dengan penerapan mekanisasi produksi, dapat menimbulkan dampak kurang baik bagi kesehatan tenaga kerja, salah satunya adalah gangguan kebisingan saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi permasalahan kebisingan di lokasi penelitian menggunakan conceptual model. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran kebisingan yang diambil pada 139 titik di areal produksi dan loading ramp, kemudian dibandingkan dengan batas maksimum intensitas kebisingan yang diperbolehkan di tempat kerja dan melakukan perhitungan lamanya pekerja boleh terpapar kebisingan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada 43 titik yang melebihi baku mutu dan kebisingan tertinggi dititik 69 dengan 99,7 dB. Lama pemaparan maksimal dititik tersebut diperbolehkan hanya 16,08 menit jika tidak menggunakan Alat Perlindungan Diri. Pengendalian kebisingan dengan conceptual model dapat dilakukan secara internal yaitu dengan pengendalian di sumber, di perantara ataupun di penerima. Adapun pengendalian secara eksternal dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, pelatihan K3 dan pemasangan rambu penanda kebisingan.


Keywords


Pengukuran Kebisingan; Pabrik Kelapa Sawit; Metode Grid; Conceptual Model

Full Text:

PDF

References


Latar, Muhammad, 2012. Higiene Industri Dasar-Dasar Pengetahuan dan Aplikasi di Tempat Kerja. Jakarta: Etaprima.

Mediastika, Christina. Eviutami., 2005. Akustika Bangunan: Prinsip-Prinsip dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Nathanail, C.Paul., 2004. The use and misuse of CLR 7 Acceptance Tests. Quarterly Journal of Engineering Geology Geological Society Publishing House, Bath.

National Institute of Occupational Safety Hazards (NIOSH), 1998. Criteria For A Recommended Standard. U.S Department Of Health And Human Service, Ohio.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.

Rosa, Yazmendra., 2005. Perencanaan dan Penerapan Preventive Maintenance Peralatan Laboraturium, Jurnal Teknik Mesin. Vol. 2, No. 2, Jurusan Teknik Nesin Politeknik Negeri Padang.

Sasmita, Aryo., Elystia, Shinta., Asmura, Jecky., 2016. Evaluasi tingkat kebisingan sebagai upaya pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Unit PLTD/G Teluk Lembu PT PLN Pekanbaru dengan metode NIOSH. Jurnal Sains dan Teknologi 15 (2), pp. 34-42.

Soehatman, Ramli. (2010) Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat.

Suma’mur., 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: Sagung Seto.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jst.v17.n2.p61-68

Copyright (c) 2018 Aryo Sasmita, Jecky Asmura, Nandia Rian Ambarwati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.